Agustus 11, 2008

Pantun

Pantun terdiri 4 baris:

- baris 1 dan 2 disebut sampiran;

- baris 3 dan 4 disebut isi.

Sajak pada pantun pada umumnya terdiri AAAA, ABAB, ABBA.

Contoh :

Berakit-rakit ke hulu ( A )

Berenang-renang ke tepian ( B )

Bersakit-sakit dahulu ( A )

Bersenang-senang kemudian( B )

Pantun ini bersajak ABAB

Berikut contoh-contoh pantun

1. Jika mau membeli sukun

Beli saja di kota Blitar

Kalau kamu rajin dan tekun

Pasti menjadi anak yang pintar

2. Tiga, empat cempaka biru

Lima, enam dalam jambangan

Kalau dapat teman baru

Teman lama jangan dilupakan

3. Naik perahu mengarungi samudera

Singgah sebentar di Aceh

Kalau kamu ingin bahagia

Rajinlah beramal shaleh

4. Ada hewan merayap di jalan

Tapi sayang luka di badan

Kalau kawan bersikap sopan

Pasti disayang oleh teman

5. Kemumu di dalam semak

Jatuh melayang selaranya

Meski ilmu setinggi tegak

Tidak sembahyang apa gunanya

6. Soto satu dimakan sekali

Pasar ditutup sepi pembeli

Ayo bersatu jangan bercerai

Agar hidup jadi berarti

7. Naik perahu mengarungi samudera

Singgah sebentar di Aceh

Kalau kamu ingin bahagia

Rajinlah beramal shaleh

8. Kalau ada sumur di ladang

Boleh kita menumpang mandi

Kalau ada umur yang panjang

Boleh kita bertemu kembali

9. Kalau malam berdianglah

Biar hangat tak kedinginan

Kalau berjalan berhati-hatilah

Agar selamat sampai tujuan

10.Bila kucing sakit perut

Tikus-tikus menari-menari

Bila abang berwajah cemberut

Adik takut datang kemari

11.Pisang emas bawa berlayar

masak sebiji di atas peti

Utang emas boleh dibayar

utang budi dibawa mati.

12.Rama-rama si kumbang janti

Khatib Endah pulang berkuda

Patah tumbuh hilang berganti

Pusaka tinggal begitu saja.

Juli 12, 2008

Kode Kehormatan, Trisatya dan Dasadarma

Kode kehormatan adalah merupakan norma atau nilai luhur dalam kehidupan anggota Gerakan Pramuka dan sebagai standard perbuatan para Pramuka.

Kode kehormatan dalam Gerakan Pramuka terdiri: Janji yang berupa Trisatya dan Ketentuan moral yang berupa Dasadarma.

TRISATYA

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :

1. menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila,

2. menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat,

3. menepati Dasadarma.

Catatan : Untuk anggota Penegak, Pandega, dan anggota Dewasa bunyi pada butir dua yakni "mempersiapkan diri" diganti "ikut serta".

DASADARMA

Pramuka itu :

1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.

3. Patriot yang sopan dan kesatria.

4. Patuh dan suka bermusyawarah.

5. Rela menolong dan tabah.

6. Rajin, terampil, dan gembira.

7. Hemat, cermat, dan bersahaj.

8. Disipli, berani, dan setia.

9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.

10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.

Juli 11, 2008

Peribahasa

1. Ada asap ada api
Kalau ada kabar tentu ada sumbernya
2. Air beriak tanda tak dalam
Orang yang banyak bicara belum pasti menandakan banyak pengetahuannya
3. Air jernih ikannya jinak
Suatu negara yang aman tentu rakyatnya akan bahagia
4. Air tenang menghanyutkan
Orang pendiam biasanya suka menyerang
5. Bagai air di atas daun talas
Pikiran orang yang tidak tetap (berubah-ubah)
6. Bagai anjing dengan kucing
Dua orang yang selalu bertengkar
7. Bagai ayam putih terbang siang
Suatu perkara yang sudah jelas
8. Bagai buah si malakama, dimakan ibu mati tak dimakan ayah mati
Suatu urusan yang sangat sulit dipecahkan
9. Bagai minyak dengan air
Dua orang yang sulit untuk sepaham
10. Bagai pinang dibelah dua
Dua orang yang sangat mirip
11. Bagai rusa masuk kampung
Orang yang kagum memsuki tempat yang baru.
12. Bagai telur di ujung tanduk
Keadaan yang sangat berbahaya
13. Bahasa menunjukkan bangsa
Baik buruknya perbuatan menunjukkan tinggi rendahnya asal usul/keturunan
14. Belukar sudah menjadi rimba
Perbuatan yang sudah jelek bahkan sulit diperbaiki
15. Besar pasak daripada tiang
Lebih besar penegluaran daripada pemasukan
16. Biar lambat asal selamat, tak kan lari gunung dikejar
Hidup tak perlu mengejar-ngejar keuntungan, yang penting adalah keselamatan
dan keuntungan itu akan datang sendiri
17. Bunga yang harum itu ada durinya juga
Nama yang indah itu ada celanya juga
18. Gayung bersambut kata berjawab
Keadaan sudah sangat setuju
19. Harimau menunjukkan belangnya
Orang yang berkuasa memperlihatkan kuasanya
20. Lancar kaji karena diulang, pasar jalan karena di tempuh
Kepandaian dan keterampilan diperoleh berkat latihan
21. Lepas dari lubang jarum , masuk ke lubang buaya
Terlepas dari satu masalah, menemui masalah yang lain
22. Memikul di bahu, menjunjung di kepala
Mengerjakan pekerjaan sebagaimana mestinya
23. Menepuk air di dulang
Menceritakan aib sendiri kepada orang lain
24. Menepuk air di dulang terpecik muka sendiri
Menjelekkan keluarga akibatnya ia sendiri juga akan terbawa
25. Mengukur baju orang di badan sendiri
Menerapkan pikiran orang pada pikiran sendiri
26. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui
Menyelesaikan beberapa pekerjaan dalam waktu bersamaan
Menyelesaikan pekerjaan secara efisien
27. Seperti ilmu padi makin berisi makin merunduk
Orang yang berpengalaman tapi tidak menyombongkan diri
28. Seperti katak hendak menjadi lembu
Seorang yang mempeunyai cita-cita yang tak mungkin terlaksana.
29. Seumur jagung
Masih muda
30. Seumur jagung setampuk pinang
Masih muda dan kurang pengalaman
31. Sudah gaharu cendana pula
Sudah tahu bertanya pula
32. Sudah jatuh tertimpa tangga
Seorang yang menderita terkena penderitaan lain
33. Tua-tua keladi makin tua makin menjadi
Orang yang sudah tua semakin berbuat tidak baik
Add to Google

Baden Poell (BP), Bapak Pandu Dunia

Nama Baden Powell tidak asing ditelinga para Pramuka karena beliau adalah pendiri gerakan kepanduan dunia. Organisasi kepanduan yang dibentuk sejak 1908 diberi nama the Boys Scouts. Berikut data sederhana Baden Powell, Bapak Pandu Dunia.

· Lahir di London, Inggris pada 22 Februari 1857.

· Nama lengkap, Robert Stephenson Smyth Baden Powell.

· Nama ayah, Prof. Domine Baden Powell, ibunya bernama Miss Henrietta Grace Smyth.

· BP memilki 9 saudara.

· Pada usia BP 3 tahun, ayahnya meninggal dunia.

· Tahun 1870, BP masuk Charterhouse School.

· Usia 19 tahun, BP tamat belajar di Charterhouse School.

· Masuk akademi kemiliteran usia 19 tahun, dan setelah lulus ditugaskan di India.

· Sebagai militer, BP mendapatkan tugas berpindah-pindah ke beberapa Negara.

· Pada akhir 1899 sampai awal 1900, BP mendapat tugas militer di pedalaman Afrika Selatan. Tugas ini berhasil dengan sukses.

· BP mendapat penghargaan atas jasanya dalam tugas di Afrika Selatan dengan gelas Mayor Jenderal.

· Tahun 1901, BP kembali ke tanah air.

· Menulis buku Aids To Scouting yang berisi pengalaman selama hidup/bertugas.

· Tahun 1907, mengadakan perkemahan pertma dengan peserta 20 orang dari anggota Boys Brigade. Di sini, BP menceritakan pengalamannya bertugas terutama di Afrika Selatan dan umumnya selama berdinas ketentaraan.

· Menulis buku SCOUTING FOR BOYS pada tahun 1908. Buku inilah yang menggemparkan dunia, buku yang berisi pendidikan kepanduan yang akhirnya memotivasi banyak Negara untuk mendirikan gerakan kepanduan.

· 6 Agustus 1920 diangkat sebagai Chief Scout Of The World atau Bapak Pandu Dunia. Penganugerahan gelar ini saat pelaksanaan Jambore Dunia yang pertama di Olimpia, London, Inggris.

· Pada 3 Desember 1934, BP berkunjung ke Jakarta yang saat itu masih bernama Batavia.

· 8 Januari 1941, BP meninggal dunia.

Juli 08, 2008

Bahaya Azab karena Kencing dan Adu Domba

Tahukah Anda bahaya kencing menurut agama Islam? Selama ini banyak orang memahami air kencing merupakan najis. Dan oleh karena itu, termasuk dalam sebab yang membatalkan wudlu. Tidak hanya itu, orang yang kencing kemudian tidak beristinjak (membersihkan) dengan sebersih-bersihnya akan mendapatkan azab sebagaimana sabda Rasulullah SAW.

Dari Ibnu Abbas, ia berkata: Nabi SAW berjalan melalui dua buah kubur, lalu beliau bersabda: “Sesungguhnya orang yang ada dalam kubur ini disiksa, tetapi bukannya karena mengerjakan dosa besar. Adapun yang seorang dari keduanya itu tidak beristinjak dengan sebersih-bersihnya dari kencingnya, sedang yang lain ini suka berjalan dengan menyampaikan kata-kata yang beradu domba.” Kemudian beliau mengambil setangkai pelepah daun kurma yang masih basah, lalu membelahnya menjadi dua bagian, kemudian setiap belahan tadi ditancapkan pada setiap kubur (yakni masing-masing dari dua buah kubur itu diberi separuh bahannya). Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan ini?” Beliau bersabda: “Mudah-mudahan keduanya diringankan selama dua belahan itu belum kering.” (Sumber: Tarjamah Shahih Bukhari, Jilid 1, hlm 158)
Powered By Blogger